Ayat 24-27: Hakikat kebangkitan, keadaannya yang tiba secara mendadak dan menyesalnya orang-orang kafir dikala menyaksikan hari Kiamat dan azab.
قُلْ هُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الأرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (٢٤) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٢٥) قُلْ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ (٢٦) فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَقِيلَ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تَدَّعُونَ (٢٧)
Terjemah Surat Al Mulk Ayat 24-27
24. Katakanlah, "Dia-lah yang mengakibatkan kau berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kau akan dikumpulkan.”[1]
25. Dan mereka berkata[2], "Kapan (datangnya) bahaya itu bila kau orang yang benar?"[3]
26. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya ilmu (tentang hari selesai zaman itu) hanya ada pada Allah. Dan saya hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”
27. Maka dikala mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram[4]. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulu kau memintanya.”
Ayat 28-30: Peringatan kepada orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan turunnya azab menimpa mereka.
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ يُجِيرُ الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (٢٨) قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ (٢٩) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ (٣٠)
Terjemah Surat Al Mulk Ayat 28-30
28. [5]Katakanlah (Muhammad), "Tahukah kau bila Allah mematikan saya dan orang-orang yang bersamaku[6] atau memberi rahmat kepada kami[7], (maka kami akan masuk surga), kemudian siapa yang sanggup melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?"
29. [8]Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya[9] dan kepada-Nya kami bertawakkal. Maka kelak kau akan tahu[10] siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”
30. [11]Katakanlah (Muhammad), "Terangkanlah kepadaku bila sumber air kau menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir[12]?"
[1] Yakni Dialah yang berbagi kau di muka bumi dan menempatkan kau di banyak sekali penjurunya, Dia memerintahkan dan melarang serta melimpahkan banyak sekali nikmat yang dengannya kau sanggup mengambil manfaat. Setelah itu, Dia mengumpulkan kau pada hari Kiamat untuk memberimu balasan.
[2] Mengingkari hari Kiamat.
[3] Mereka mengakibatkan tanda benarnya Kiamat itu dengan diberitahukan kapan waktu kedatangannya. Ini merupakan kezaliman dan perilaku keras kepala, alasannya yaitu ilmu wacana hari Kiamat itu di sisi Allah, bukan di sisi makhluk-Nya, dan tidak ada kaitannya antara benarnya akan terjadi Kiamat dengan diberitakan kapan waktunya, alasannya yaitu kebenaran itu diketahui dengan dalil-dalilnya, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menegakkan dalil-dalil dan bukti yang memperlihatkan kebenarannya sehingga tidak tersisa lagi keraguan bagi orang yang mau mendengar dan menyaksikan.
[4] Yakni mereka menjadi sedih, takut, guncang hatinya sehingga muka mereka pun berkembang menjadi muram.
[5] Oleh alasannya yaitu orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menolak dakwah Beliau menunggu-nunggu kebinasaan Beliau, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Beliau untuk menyampaikan kepada mereka yang maknanya, “Kamu wahai orang-orang musyrik! Meskipun angan-angan kau tercapai, yaitu Allah membinasakan saya dan orang-orang yang bersamaku, namun hal itu tidaklah bermanfaat bagimu sedikit pun juga alasannya yaitu kau telah kafir kepada ayat-ayat Allah dan berhak mendapat azab, padahal siapakah yang sanggup melindungi kau dari azab yang pedih yang mesti menimpamu? Dengan demikian, perjuangan keras kau untuk membinasakan saya tidaklah berfaedah apa-apa.
[6] Dengan azab-Nya sebagaimana yang kau maksudkan.
[7] Dan tidak mengazab kami.
[8] Oleh alasannya yaitu orang-orang kafir menyampaikan bahwa mereka berada di atas petunjuk, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas kesesatan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memberitahukan kepada orang-orang kafir keadaan Beliau dan para pengikutnya dimana dengannya semakin terang bahwa mereka berada di atas petunjuk dan ketakwaan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
[9] Beriman meliputi pembenaran di batin (dalam) serta amal dari batin dan zahir (luar). Oleh alasannya yaitu amal untuk terwujudnya dan sempurnanya tergantung tawakkal, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengkhususkan tawakkal di antara sekian amal, bahkan beliau masuk bab keimanan dan termasuk lawazim(bagian)nya sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Wa ‘alalllahi fa tawakkaluu in kuntum mu’miniin.” (artinya: Maka kepada Allah hendaknya kau bertawakkal bila kau orang-orang yang beriman). Jika demikian keadaan Rasul dan orang-orang yang mengikutinya, yakni beriman dan bertawakkal yang merupakan penentu keberuntungan dan kebahagiaan, sedangkan keadaan musuh-musuh Beliau yaitu tidak beriman dan tidak bertawakkal, maka sanggup diketahui siapa di antara dua golongan ini yang berada di atas petunjuk dan siapa yang berada di atas kesesatan yang nyata.
[10] Ketika melihat azab.
[11] Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan wacana sendiri-Nya Dia memperlihatkan nikmat, khususnya air yang dari sana diciptakan segala sesuatu yang hidup.
[12] Yang kau minum darinya, memberi minum ternakmu dan menyirami pohon dan tanaman kamu. Pertanyaan ini maksudnya yaitu menafikan, yakni tidak ada seorang pun yang sanggup melaksanakan hal itu selain Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
قُلْ هُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الأرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (٢٤) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٢٥) قُلْ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ (٢٦) فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَقِيلَ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تَدَّعُونَ (٢٧)
Terjemah Surat Al Mulk Ayat 24-27
24. Katakanlah, "Dia-lah yang mengakibatkan kau berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kau akan dikumpulkan.”[1]
25. Dan mereka berkata[2], "Kapan (datangnya) bahaya itu bila kau orang yang benar?"[3]
26. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya ilmu (tentang hari selesai zaman itu) hanya ada pada Allah. Dan saya hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”
27. Maka dikala mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram[4]. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulu kau memintanya.”
Ayat 28-30: Peringatan kepada orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan turunnya azab menimpa mereka.
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ يُجِيرُ الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (٢٨) قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ (٢٩) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ (٣٠)
Terjemah Surat Al Mulk Ayat 28-30
28. [5]Katakanlah (Muhammad), "Tahukah kau bila Allah mematikan saya dan orang-orang yang bersamaku[6] atau memberi rahmat kepada kami[7], (maka kami akan masuk surga), kemudian siapa yang sanggup melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?"
29. [8]Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya[9] dan kepada-Nya kami bertawakkal. Maka kelak kau akan tahu[10] siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”
30. [11]Katakanlah (Muhammad), "Terangkanlah kepadaku bila sumber air kau menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir[12]?"
[1] Yakni Dialah yang berbagi kau di muka bumi dan menempatkan kau di banyak sekali penjurunya, Dia memerintahkan dan melarang serta melimpahkan banyak sekali nikmat yang dengannya kau sanggup mengambil manfaat. Setelah itu, Dia mengumpulkan kau pada hari Kiamat untuk memberimu balasan.
[2] Mengingkari hari Kiamat.
[3] Mereka mengakibatkan tanda benarnya Kiamat itu dengan diberitahukan kapan waktu kedatangannya. Ini merupakan kezaliman dan perilaku keras kepala, alasannya yaitu ilmu wacana hari Kiamat itu di sisi Allah, bukan di sisi makhluk-Nya, dan tidak ada kaitannya antara benarnya akan terjadi Kiamat dengan diberitakan kapan waktunya, alasannya yaitu kebenaran itu diketahui dengan dalil-dalilnya, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menegakkan dalil-dalil dan bukti yang memperlihatkan kebenarannya sehingga tidak tersisa lagi keraguan bagi orang yang mau mendengar dan menyaksikan.
[4] Yakni mereka menjadi sedih, takut, guncang hatinya sehingga muka mereka pun berkembang menjadi muram.
[5] Oleh alasannya yaitu orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menolak dakwah Beliau menunggu-nunggu kebinasaan Beliau, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Beliau untuk menyampaikan kepada mereka yang maknanya, “Kamu wahai orang-orang musyrik! Meskipun angan-angan kau tercapai, yaitu Allah membinasakan saya dan orang-orang yang bersamaku, namun hal itu tidaklah bermanfaat bagimu sedikit pun juga alasannya yaitu kau telah kafir kepada ayat-ayat Allah dan berhak mendapat azab, padahal siapakah yang sanggup melindungi kau dari azab yang pedih yang mesti menimpamu? Dengan demikian, perjuangan keras kau untuk membinasakan saya tidaklah berfaedah apa-apa.
[6] Dengan azab-Nya sebagaimana yang kau maksudkan.
[7] Dan tidak mengazab kami.
[8] Oleh alasannya yaitu orang-orang kafir menyampaikan bahwa mereka berada di atas petunjuk, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas kesesatan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memberitahukan kepada orang-orang kafir keadaan Beliau dan para pengikutnya dimana dengannya semakin terang bahwa mereka berada di atas petunjuk dan ketakwaan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
[9] Beriman meliputi pembenaran di batin (dalam) serta amal dari batin dan zahir (luar). Oleh alasannya yaitu amal untuk terwujudnya dan sempurnanya tergantung tawakkal, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengkhususkan tawakkal di antara sekian amal, bahkan beliau masuk bab keimanan dan termasuk lawazim(bagian)nya sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Wa ‘alalllahi fa tawakkaluu in kuntum mu’miniin.” (artinya: Maka kepada Allah hendaknya kau bertawakkal bila kau orang-orang yang beriman). Jika demikian keadaan Rasul dan orang-orang yang mengikutinya, yakni beriman dan bertawakkal yang merupakan penentu keberuntungan dan kebahagiaan, sedangkan keadaan musuh-musuh Beliau yaitu tidak beriman dan tidak bertawakkal, maka sanggup diketahui siapa di antara dua golongan ini yang berada di atas petunjuk dan siapa yang berada di atas kesesatan yang nyata.
[10] Ketika melihat azab.
[11] Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan wacana sendiri-Nya Dia memperlihatkan nikmat, khususnya air yang dari sana diciptakan segala sesuatu yang hidup.
[12] Yang kau minum darinya, memberi minum ternakmu dan menyirami pohon dan tanaman kamu. Pertanyaan ini maksudnya yaitu menafikan, yakni tidak ada seorang pun yang sanggup melaksanakan hal itu selain Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
Posting Komentar untuk "Kumpulan Tafsir Al Mulk Ayat 24-30"