Kisah ihwal orang-orang yang mencari kebenaran pada masa sebelum Muhammad saw. diangkat menjadi Nabi sangat banyak dijumpai. Namun yang paling sering dibicarakan kisahnya ialah dongeng Zaid bin 'Amr bin Nufail, dimana dia hingga ke negeri Syam untuk mencari kebenaran atau agama yang akan dipeluknya.
Sampai di negeri Syam, Zaid bin 'Amr bin Nufail bertemu dengan ulama Yahudi dan bertanya pada Yahudi itu:
Zaid bin 'Amr bin Nufail: "Apa agamamu?... Mungkin saya akan memeluk agamamu"
Ulama Yahudi: "Janganlah anda memeluk agama kami, biar anda tidak kecipratan marah Tuhan!"
Zaid bin 'Amr bin Nufail: "Saya selalu menjauhkan diri dari marah Tuhan.,,, Apakah anda sanggup mengatakan agama lain?
Ulama Yahudi: " Saya tidak tahu, saya anjurkan supaya anda menjadi seorang Hanif"
Zaid bin 'Amr bin Nufail: "Apakah Hanif itu?"
Ulama Yahudi: "Penganut agama Ibrahim. Ibrahim bukan orang Yahudi, bukan orang Kristen dan ia tidak bersembah sujud selain kepada Allah"
Karena tidak menerima tanggapan ihwal kebenaran, Zaid bin 'Amr bin Nufail melanjutkan dan bertemu dengan pendeta Nasrani. Beliau pun bertanya kepada pendeta itu. Jawaban yang diterima beliaupun sama dengan tanggapan yang diterima dari ulama Yahudi yaitu melarang memeluk agamanya dan menyarankan untuk menjadi seorang Hanif.
Dan jadinya Zaid bin 'Amr bin Nufail pergi meninggalkan pendeta itu sambil mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan kesaksian: "Ya Allah, saya bersaksi bahwa saya memeluk agama Ibrahim as.!"
Orang Yahudi merasa hidup sebagai buronan di muka bumi dan dibuang ke aneka macam penjuru dunia.
Sedangkan orang Kristen berada di dalam kondisi perpecahan yang berselisih pendapat mengenai sifat Al-Masih, mengenai kedudukannya dan kedudukan bundanya di sisi Tuhan Yang Maha Besar.
Orang Kristen di negeri Syam yang ditanya Zaid bin 'Amr bin Nufail ialah golongan Jacobian. Mereka tidak sepaham dengan pedoman resmi yang dianut oleh gereja Romawi.
Begitulah keadaan kehidupan insan pada masa itu (sebelum pengangkatan nabi). Mereka berada pada keadaa yang membingungkan. Seperti yang dialami oleh Zaid bin 'Amr bin Nufail, dimana ia berusaha mencari kebenaran hingga ke negeri Syam. Dan jadinya ia hingga pada suatu kesimpulan bahwa tiada laian yang patut disembah selain Allah.
Sampai di negeri Syam, Zaid bin 'Amr bin Nufail bertemu dengan ulama Yahudi dan bertanya pada Yahudi itu:
Zaid bin 'Amr bin Nufail: "Apa agamamu?... Mungkin saya akan memeluk agamamu"
Ulama Yahudi: "Janganlah anda memeluk agama kami, biar anda tidak kecipratan marah Tuhan!"
Zaid bin 'Amr bin Nufail: "Saya selalu menjauhkan diri dari marah Tuhan.,,, Apakah anda sanggup mengatakan agama lain?
Ulama Yahudi: " Saya tidak tahu, saya anjurkan supaya anda menjadi seorang Hanif"
Zaid bin 'Amr bin Nufail: "Apakah Hanif itu?"
Ulama Yahudi: "Penganut agama Ibrahim. Ibrahim bukan orang Yahudi, bukan orang Kristen dan ia tidak bersembah sujud selain kepada Allah"
Karena tidak menerima tanggapan ihwal kebenaran, Zaid bin 'Amr bin Nufail melanjutkan dan bertemu dengan pendeta Nasrani. Beliau pun bertanya kepada pendeta itu. Jawaban yang diterima beliaupun sama dengan tanggapan yang diterima dari ulama Yahudi yaitu melarang memeluk agamanya dan menyarankan untuk menjadi seorang Hanif.
Dan jadinya Zaid bin 'Amr bin Nufail pergi meninggalkan pendeta itu sambil mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan kesaksian: "Ya Allah, saya bersaksi bahwa saya memeluk agama Ibrahim as.!"
Kenapa ulama Yahudi dan pendeta Kristen itu melarang Zaid bin 'Amr bin Nufail untuk memeluk agama yang mereka anut?
Memang pada masa itu mereka berada dalam keadaan kebingungan ihwal kehidupan di bumi ini.Orang Yahudi merasa hidup sebagai buronan di muka bumi dan dibuang ke aneka macam penjuru dunia.
Sedangkan orang Kristen berada di dalam kondisi perpecahan yang berselisih pendapat mengenai sifat Al-Masih, mengenai kedudukannya dan kedudukan bundanya di sisi Tuhan Yang Maha Besar.
Orang Kristen di negeri Syam yang ditanya Zaid bin 'Amr bin Nufail ialah golongan Jacobian. Mereka tidak sepaham dengan pedoman resmi yang dianut oleh gereja Romawi.
Begitulah keadaan kehidupan insan pada masa itu (sebelum pengangkatan nabi). Mereka berada pada keadaa yang membingungkan. Seperti yang dialami oleh Zaid bin 'Amr bin Nufail, dimana ia berusaha mencari kebenaran hingga ke negeri Syam. Dan jadinya ia hingga pada suatu kesimpulan bahwa tiada laian yang patut disembah selain Allah.
Posting Komentar untuk "Kisah Orang Yang Mencari Kebenaran"