Bagaimanakah dongeng janjkematian Nabi Idris AS, seseorang yang dikenal atas kecerdasan, keahlian, kesabaran dan keberanian beliau? Suatu hari, ketika akan berbuka puasa, Nabi Idris AS kedatangan seorang tamu. Tapi, bukan tamu sembarangan. Ia ialah Malaikat Izrail yang menyamar menjadi manusia. Nabi Idris mengajak tamunya makan bersama. Namun, ia menolaknya.
Nabi Idris AS menjadi heran. Ia menduga tamunya ini bukan insan biasa. Nabi idris AS bertanya siapa dia, dan ia pun menjawab dengan jujur, bahwa ia ialah Malaikat Izrail. Terkejut, Nabi Idris AS bertanya jikalau Malaikat Izrail tiba untuk mencabut nyawanya. Tetapi malaikat pencabut nyawa mengaku bahwa ia hanya tiba untuk bersilaturahmi bersamanya, bukan untuk mengantarkan janjkematian Nabi Idris AS.
Tiba-tiba, terbesit dalam benak Nabi Idris AS ingin mencicipi kematian. Nabi Idris memberikan keinginannya itu kepada Malaikat Izrail. “Hai Izrail, maukah engkau mencabut nyawaku untuk sesaat. Lalu, kamu kembalikan lagi nyawaku dalam jasadku. Aku ingin tahu bagaimana rasanya ketika insan mengalami kematian?”
Malaikat Izrail sangat terkejut mendengar undangan Nabi Idris AS untuk mencicipi kematian. Lalu, ia menghadap Allah SWT untuk memberikan undangan Nabi Idris AS. Allah SWT pun mengabulkannya.
Setelah menerima izin dari Allah SWT, Malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris AS dengan sangat lembut. Nabi Idris AS pun mencicipi kematian. Setelah beberapa saat, Malaikat Izrail mengembalikan lagi nyawa Nabi Idris ke dalam jasadnya. Nabi Idris AS hidup kembali. “Sungguh, saya mencicipi sakit yang luar biasa. Aku ibarat dikuliti.”
“Tahukan engkau, saya mencabut nyawamu dengan sangat lembut alasannya ialah kamu orang yang saleh. Engkau sanggup bayangkan bagaimana rasa sakit yang dialami orang-orang durhaka dan kafir ketika nyawanya dicabut?” tutur Izrail. Nabi Idris merasa takut membayangkannya. Pasti sakit sekali, sungguh!
Nabi Idris AS menjadi heran. Ia menduga tamunya ini bukan insan biasa. Nabi idris AS bertanya siapa dia, dan ia pun menjawab dengan jujur, bahwa ia ialah Malaikat Izrail. Terkejut, Nabi Idris AS bertanya jikalau Malaikat Izrail tiba untuk mencabut nyawanya. Tetapi malaikat pencabut nyawa mengaku bahwa ia hanya tiba untuk bersilaturahmi bersamanya, bukan untuk mengantarkan janjkematian Nabi Idris AS.
Tiba-tiba, terbesit dalam benak Nabi Idris AS ingin mencicipi kematian. Nabi Idris memberikan keinginannya itu kepada Malaikat Izrail. “Hai Izrail, maukah engkau mencabut nyawaku untuk sesaat. Lalu, kamu kembalikan lagi nyawaku dalam jasadku. Aku ingin tahu bagaimana rasanya ketika insan mengalami kematian?”
Malaikat Izrail sangat terkejut mendengar undangan Nabi Idris AS untuk mencicipi kematian. Lalu, ia menghadap Allah SWT untuk memberikan undangan Nabi Idris AS. Allah SWT pun mengabulkannya.
Setelah menerima izin dari Allah SWT, Malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris AS dengan sangat lembut. Nabi Idris AS pun mencicipi kematian. Setelah beberapa saat, Malaikat Izrail mengembalikan lagi nyawa Nabi Idris ke dalam jasadnya. Nabi Idris AS hidup kembali. “Sungguh, saya mencicipi sakit yang luar biasa. Aku ibarat dikuliti.”
“Tahukan engkau, saya mencabut nyawamu dengan sangat lembut alasannya ialah kamu orang yang saleh. Engkau sanggup bayangkan bagaimana rasa sakit yang dialami orang-orang durhaka dan kafir ketika nyawanya dicabut?” tutur Izrail. Nabi Idris merasa takut membayangkannya. Pasti sakit sekali, sungguh!
Posting Komentar untuk "Kematian Nabi Idris As"