Kumpulan Tafsir Nuh Ayat 1-12

Surah Nuuh (Nabi Nuh ‘alaihis salam)

Surah ke-71. 28 ayat. Makkiyyah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-4: Pengutusan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada kaumnya dan pembebanan kepadanya untuk memberikan dakwah.

إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (١) قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ (٢) أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ (٣) يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ إِذَا جَاءَ لا يُؤَخَّرُ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٤)

Terjemah Surat Nuh Ayat 1-4

1. [1]Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah), "Berilah kaummu peringatan sebelum tiba kepadanya azab yang pedih[2],"

2. Dia (Nuh) berkata, "Wahai kaumku! Sesungguhnya saya ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu[3],

3. (yaitu) sembahlah olehmu Allah[4], bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,

4. Niscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu[5] dan menangguhkan kau (memanjangkan umurmu)[6] hingga pada batas waktu yang ditentukan[7]. Sungguh, ketetapan Allah itu[8] apabila telah tiba tidak sanggup ditunda, seandainya kau mengetahui[9].”

Ayat 5-12: Usaha keras Nabi Nuh ‘alaihis salam dalam berdakwah, kesabarannya dalam berdakwah dan pengorbanannya di jalan Allah.

قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا (٥) فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلا فِرَارًا (٦) وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا (٧) ثُمَّ إِنِّي دَعَوْتُهُمْ جِهَارًا (٨) ثُمَّ إِنِّي أَعْلَنْتُ لَهُمْ وَأَسْرَرْتُ لَهُمْ إِسْرَارًا (٩)فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (١٠) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (١١) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (١٢)

Terjemah Surat Nuh Ayat 5-12

5. [10]Dia (Nuh) berkata, "Ya Tuhanku, bergotong-royong saya telah menyeru kaumku siang dan malam[11],

6. tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran)[12].

7. Dan bergotong-royong saya setiap kali saya menyeru mereka (untuk beriman) semoga Engkau mengampuni mereka[13], mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya[14] dan menutupkan bajunya (ke wajahnya)[15] dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri[16].

8. Lalu bergotong-royong saya menyeru mereka dengan cara terang-terangan[17].

9. Kemudian saya menyeru mereka secara terbuka dan dengan diam-diam[18],

10. maka saya berkata kepada mereka, 'Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu[19], sungguh, Dia Maha Pengampun[20],

11. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu[21],

12. dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu[22], dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu[23].”

KANDUNGAN AYAT :

[1] Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidak menyebutkan dalam surah ini selain cerita Nabi Nuh ‘alaihis salam membuktikan bagaimana dakwah Beliau di tengah-tengah kaumnya dengan waktu yang cukup lama, yaitu selama 950 tahun, dan berulang kalinya Beliau mendakwahi mereka kepada tauhid serta melarang mereka berbuat syirk. Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan bahwa Dia telah mengutus Nuh kepada kaumnya lantaran rahmat-Nya kepada mereka dan memperingatkan mereka sebelum tiba azab yang pedih lantaran khawatir jikalau mereka tetap terus di atas kekafiran, Allah membinasakan mereka dengan kebinasaan yang abadi dan mengazab mereka selama-lamanya. Maka Nuh ‘alaihis salam melaksanakan perintah itu sebagaimana yang diterangkan dalam ayat selanjutnya.

[2] Di dunia dan akhirat.

[3] Yang demikian lantaran jelasnya peringatan Beliau sehingga tegak hujjah.

[4] Yaitu dengan beribadah hanya kepada-Nya dan menjauhi syrik dan segala sarana yang mengarah kepadanya.

[5] Sehingga mereka selamat dari azab dan mendapatkan pahala.

[6] Dengan mendapatkan nikmat dan tidak diazab.

[7] Yaitu maut kematian.

[8] Untuk mengazab kau jikalau tidak beriman.

[9] Seandainya kau mengetahui, tentu kau tidak akan kafir kepada Allah dan menentang kebenaran.

[10] Kaum Nuh ‘alaihis salam meskipun telah didakwahi berkali-kali, tetapi mereka tetap saja kafir dan tidak mau beriman sehingga sehabis konkret bagi Nabi Nuh ‘alaihis salam bahwa mereka tidak akan beriman dan tidak akan tunduk kepada perintahnya, maka Beliau mengeluhkan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala keadaan kaumnya.

[11] Yakni terus menerus.

[12] Sehingga dakwah Beliau tidak ada faedahnya, lantaran faedah yang diperlukan dari dakwah yaitu tercapainya maksud atau sebagiannya.

[13] Yakni jikalau mereka memenuhi usul itu Engkau akan mengampuni mereka. Hal ini menunjukkan, bahwa maslahatnya yaitu untuk mereka sendiri, tetapi mereka menolaknya dan tetap di atas kebatilan.

[14] Agar tidak mendengar kata-kata Nabi Nuh ‘alaihis salam.

[15] Agar mereka tidak melihat Nabi Nuh ‘alaihis salam lantaran benci kepada Beliau dan kepada apa yang Beliau serukan.

[16] Terhadap kebenaran, sehingga keburukan mereka semakin bertambah dan mereka semakin jauh dari kebaikan.

[17] Dakwah ini dilakukan sehabis dakwah dengan cara belakang layar tidak berhasil, Beliau memperdengarkan kepada mereka semua.

[18] Setelah melaksanakan dakwah secara belakang layar lalu secara terang-terangan namun tidak juga berhasil, maka Nabi Nuh ‘alaihis salam melaksanakan kedua cara itu sekaligus. Ini memperlihatkan perhatian dan perilaku nasihat dalam diri Beliau serta memakai banyak sekali cara semoga mereka mau mendapatkan dakwah Beliau.

[19] Yakni tinggalkanlah dosa-dosa yang kau kerjakan selama ini dan mintalah ampunan kepada Allah darinya.

@ Jaminan, orang yang banyak memohon ampunan, akan Allah lapangkan rezeki dan keturunannya.

[20] Yakni Dia banyak mengampuni orang yang bertobat dan beristighfar. Beliau mendorong mereka semoga mereka mau diampuni dosa-dosanya, mendapatkan pahala dan terhindar dari siksa. Pada ayat selanjutnya, Beliau mendorong mereka semoga meraih kebaikan di dunia, yaitu dalam kata-kata, “Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,”

@ Di samping ampunan dari Allâh Azza wa Jalla yang akan didapat oleh orang yang beristighfar, istighfar yang dipanjatkan berulang-ulang setiap hari akan menjadi alasannya yaitu datangnya rezeki dan diraihnya harta.

[21] Yang menyirami perbukitan dan tanah rendah, menghidupkan negeri dan penghuninya.

[22] Yakni memperbanyak hartamu yang dengannya kau sanggup memperoleh apa yang kau inginkan dari dunia.

[23] Ini termasuk kenikmatan dunia yang disukai.

Posting Komentar untuk "Kumpulan Tafsir Nuh Ayat 1-12"