Kumpulan Tafsir Al Haaqqah Ayat 13-24

Ayat 13-18: Kejadian hari Kiamat, peniupan sangkakala dan hancurnya alam semesta.

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ (١٣)وَحُمِلَتِ الأرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (١٤)فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (١٥)وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ (١٦)وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ (١٧)يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ (١٨)

Terjemah Surat Al Haaqqah Ayat 13-18

13. [1]Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup[2],

14. dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, kemudian dibenturkan keduanya sekali benturan[3].

15. Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat,

16. dan terbelahlah langit, lantaran pada hari itu langit menjadi rapuh.

17. Dan para malaikat berada di aneka macam penjuru langit[4]. Pada hari itu delapan malaikat[5] menjunjung 'Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka[6].

18. Pada hari itu kau dihadapkan (kepada Tuhanmu)[7], tidak ada sesuatu pun dari kau yang tersembunyi (bagi Allah)[8].



Ayat 19-24: Keadaan orang mukmin pada hari itu, yaitu diberi catatan amal dengan tangan kanannya.

فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ (١٩) إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلاقٍ حِسَابِيَهْ (٢٠) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (٢١)فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ (٢٢) قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ (٢٣)كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الأيَّامِ الْخَالِيَةِ (٢٤)

Terjemah Surat Al Haaqqah Ayat 19-24

19. [9]Adapun orang yang kitabnya[10] diberikan di tangan kanannya, maka ia berkata[11], "Ambillah, bacalah kitabku (ini).”

20. Sesungguhnya saya yakin, bahwa (suatu saat) saya akan mendapatkan hisab terhadap diriku[12].

21. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai[13],

22. dalam nirwana yang tinggi,

23. buah-buahannya dekat[14],

24. (kepada mereka dikatakan), "Makan dan minumlah dengan nikmat lantaran amal yang telah kau kerjakan pada hari-hari yang telah lalu[15].”


[1] Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan tindakan-Nya terhadap orang-orang yang mendustakan para rasul-Nya, bagaimana Dia membalas mereka dan menyegerakan eksekusi untuk mereka di dunia, dan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyelamatkan Rasul dan para pengikut mereka, dimana hal ini menjadi pengantar untuk mengambarkan akibat di alam abadi dan penyempurnaan balasan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan perkara-perkara dahsyat yang akan terjadi pada hari Kiamat yang diawali dengan peniupan sangkakala.

[2] Yaitu tiupan yang pertama yang menghancurkan alam semesta. Setelah itu, ditiuplah tiupan kedua, maka insan bangun menghadap Allah Rabbul ‘aalamiin.

[3] Maka semuanya menjadi rata, tidak tampak kawasan tinggi dan tidak tampak kawasan rendah. Inilah yang dilakukan terhadap bumi. Ada pun terhadap langit, maka ia akan terbelah dan berubah warnanya dan menjadi lemah sesudah sebelumnya kuat. Hal itu tidak lain lantaran masalah yang dahsyat yang membuatnya terbelah dan huru-hara yang besar yang membuatnya lemah.

[4] Dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada keagungan Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

[5] Yang sangat kuat.

[6] Ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala tiba untuk menawarkan keputusan di antara insan dengan keadilan dan karunia-Nya.

[7] Untuk dihisab.

[8] Baik badanmu, amalmu maupun sifatmu, lantaran sebetulnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala Maha Mengetahui yang mistik dan yang nyata. Ketika itu, insan dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan dalam keadaan belum disunat dan berada di atas tanah yang rata, dimana permintaan akan terdengar oleh mereka dan mereka sanggup terlihat semua. Ketika itulah, Allah Subhaanahu wa Ta'aala membalas mereka sesuai yang mereka kerjakan. Oleh lantaran itulah, pada ayat selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan cara pembalasan.

[9] Mereka yang disebutkan dalam ayat ini yaitu orang-orang yang berbahagia, mereka diberi catatan amal dengan menerimanya dengan ajudan untuk memisahkan antara mereka dengan yang lain dan meninggikan mereka.

[10] Maksudnya, catatan amal perbuatannya.

[11] Dengan besar hati dan senang.

[12] Yakni yang menyebabkan saya memperoleh keadaan ini yaitu lantaran nikmat Allah kepadaku dengan mengaruniakan keimanan kepadaku kepada kebangkitan dan hisab, sehingga saya mempersiapkan diri dengan mengerjakan amal yang sanggup saya lakukan.

[13] Yang di dalamnya terdapat semua yang menyenangkan dan menyejukkan pandangan serta memuaskan mereka sehingga mereka tidak mau menentukan lagi yang lain.

[14] Yakni sanggup dipetik oleh orang yang berdiri, duduk dan berbaring.

[15] Seperti shalat, zakat, puasa, haji, berbuat ihsan kepada manusia, dzikrullah dan kembali kepada-Nya. Oleh lantaran itu, amal saleh Allah jadikan sebagai lantaran seseorang masuk surga, sebagai materi kenikmatannya dan sumber kebahagiaannya.

Posting Komentar untuk "Kumpulan Tafsir Al Haaqqah Ayat 13-24"