Memaknai Arti Sedekah Dengan Ikhlas | Bekalsalaf

Tulisan memaknai arti sedekah ini dikutip dari sebuah goresan pena seorang pengusaha Indonesia yang sukses berbisnis di luar negeri. Dalam tulisannya dia menceritakan kejadian yang dialaminya sendiri dikala membantu seseorang yang sedang butuh bantuan.

basehat islam

Kisah inspirasi Tentang Indahnya Sedekah



Jadwal pertemuan untuk hal yang sangat penting dengan seseorang sudah ditetapkan sehari sebelumnya. Victor dan Jesson sudah mengingatkan saya untuk tiba lebih awal. 

Saya memaklumi itu sebab seseorang ini dikenal sangat disiplin soal waktu dan lagi pula ditangannya dilema kami sanggup terselesaikan. Seusai rapat di kantor jam 7 malam, kami sudah berada di lobby kantor untuk berkemas-kemas berangkat. 

Sambil menunggu Jesson mengambil kendaraan di kawasan parkir, saya dan Victor menentukan berdiri di luar gedung sambil mengisap sebatang rokok. Di Hong Kong memang larangan merokok berlaku di semua gedung.

Ketika itulah saya melihat orang bau tanah sedang tertatih membawa bungkusan besar menuju ke arah gedung apartemen di seberang kami. 

Saya melihat dia berkali-kali menoleh kekiri dan kanan seakan mengharapkan ada orang lain yang bisa membantunya. Keadaan ini juga disaksikan oleh Victor. Pada waktu bersamaan Jesson muncul dengan kendaraannya. 

Dia meminta kami segera naik. Tapi, entah kenapa saya dan Victor segera berlari menyeberangi jalan dan menghampiri orang bau tanah itu. 

Lihat juga kata bijak tentang kehidupan

Bersama-sama kami menggotong barangnya sambil mengikuti langkah orang bau tanah itu. Sesampai di depan lift , orang bau tanah itu tersenyum kepada kami berdua. Ada impian untuk meninggalkan orang bau tanah itu tapi sebab membayangkan betapa sulitnya mengeluarkan barang ini dari dalam lift maka kamipun membantu orang bau tanah itu hingga ke dalam apartemennya.

Dalam perjalanan ,tidak habis-habisnya Jesson menyalahkan kami. Karena aktivitas pertemuan dengan seseorang tidak bisa on time. Dia membayangkan rencana yang disusun sekian usang akan hancur hanya kelalaian hari ini. Saya dan Victor hanya diam. 

Benarlah, dikala kami hingga di kawasan pertemuan, seseorang itu telah pergi. Salah satu staffnya menyampaikan bahwa kami terlambat. Seseorang itu harus pergi untuk pertemuan lainnya. Tidak ada ketentuan kapan kami bisa bertemu lagi. Keadaan ini semakin menciptakan Jesson menyalahkan kami. “Kalian memang tidak pantas tinggal di kota besar menyerupai Hong Kong. Disini waktu begitu berharganya. 

Hanya sebab sifat sosial kalian berbuat yang tidak penting telah menjadikan rencana strategis kita hancur... hancur”.

Bagi saya tidak ada yang hancur. Juga tidak ada jaminan pertemuan dengan seseorang itu akan menyelamatkan kami. Dalam bisnis semua serba tidak pasti. 

Yang niscaya itu yaitu melaksanakan setiap kesempatan untuk berbuat baik kepada siapapun dalam bentuk apapun. Itulah yang memungkinkan spiritual kita tetap terjaga. Dengan itu pula menciptakan kita tidak pernah takut dengan segala ketidak pastian. Itulah keyakinan saya. Juga diamini oleh Victor.

Rasulullah SAW pernah menegaskan supaya setiap insan melaksanakan sedekah setiap hari “Tiap-tiap jiwa keturunan Adam, tanpa kecuali harus beramal setiap hari dimana matahari terbit di dalamnya”.

Mendengar hadits itu, salah satu sobat yang tak berharta untuk beramal bertanya “Bagi orang semacam kami ini bagaimana bisa bersedekah?“

Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya pintu kebajikan itu banyak sekali. Mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil dengan khidmat dan khusuk yaitu sedekah. Mengajak orang kepada yang baik dan melarang dari yang munkar yaitu sedekah.

Menyingkirkan sebuah kerikil dari jalan untuk memudahkan orang lewat yaitu sedekah. Memberi petunjuk kepada yang bertanya kepadamu yaitu sedekah.

Memapah orang yang tak berdaya dan memperlihatkan tunjangan dengan kekuatan dua betismu serta mendukung orang-orang yang lemah dengan kekuatan kedua tanganmu yaitu sedekah. Dan senyummu bila berhadapan dengan saudaramu yaitu sedekah” (HR. Bukhari-Muslim).

Dengan kata-kata yang sederhana dan mudah Rasulullah SAW, menjelaskan pengertian sedekah tidak hanya terbatas dalam bentuk materi.

Sedekah mengandung makna yang lebih tinggi dan lebih luas daripada sekedar pemberian kepada orang lain yang bersifat materi. Setiap orang dalam kondisi apapun sanggup melakukannya.

Dari hal ini Islam meluruskan persepsi yang keliru, seolah anggota masyarakat sudah ditakdirkan tediri dari tingkatan, yaitu golongan “pemberi” yang berharta dan golong “penerima”.

Islam membawa ide bahwa proses memberi dan mendapatkan yaitu melibatkan semua anggota masyarakat, kaya atau miskin, masing-masing berbuat berdasarkan kemampuannya.

Hikmah sedekah lebih kepada membangun kekuatan spiritual sebab sedekah yaitu sumber kebajikan yang menjalin hubungan kemanusiaan dengan tenggang rasa kasih sayang,

dan persaudaraan. Memberi yaitu sumber kebahagiaan. Ketika seorang sobat bertanya kepada Rasulullah SAW “Siapakah insan yang paling baik?”

Rasulullah SAW menjawab “Orang yang sanggup memberi manfaat kepada sesamanya.” Kemudian sobat itu bertanya lagi “Amal apa yang paling utama?” Rasulullah SAW kembali menjawab “Memberi rasa senang pada hati orang yang beriman” ( HR. Tabrani).

Kita sebagai umat Islam haruslah menjadi sumber mengalirnya kebajikan untuk terciptanya kehidupan yang tenang dan sejahtera.

Posting Komentar untuk "Memaknai Arti Sedekah Dengan Ikhlas | Bekalsalaf"